MAKALAH
SEMINAR
PERMASALAHAN BK
PENGARUH
PACARAN di KALANGAN REMAJA
Oleh:
SULTAH YAHYA
(
11.121.161)
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN
BIMBINGAN dan KONSELING
INSTITUT KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
(IKIP)MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yangalhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGARUH
PACARAN di KALANGAN REMAJA”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Meningkatkan
Rasa Percaya Diri, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang pacaran diusia remaja
itu seperti apa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Mataram
, November 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
BAB
I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar
Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan
Makalah ................................................................................ 2
D. Manfaat
Makalah ............................................................................. 2
BAB
II. PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian
Pacaran ............................................................................ 3
B. Penyebab
Pacaran di Usia Remaja .................................................... 4
C. Dampak
Pacaran di Usia Remaja ...................................................... 5
D. Dampak
Pacaran Terhadap Prestasi belajar ...................................... 8
E.
Cara Menghindari Dampak Negatif
Dalam Pacaran Di Usia Remaja 10
F.
Pembimbingan Remaja yang Berpacaran .......................................... 12
BAB III. PENUTUP ................................................................................... 14
A. Kesimpulan
....................................................................................... 14
B. Saran
................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa
remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi
remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa yang semua anak
manusia sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja.
Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan
ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal
negatif yang terjadi.
Salah
satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang
digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar
melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasannya bila ada remaja yang
belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang lengkap. Memang
tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan
remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit.
Sebagian ada yang mendifiniskan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan
kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label “saya punya pacat dan
mendogkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting karena
dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan
hidup untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tadi, maka perumusan masalah yang dapat dibuat adalah sebagai
berikut:
1.
Apa pengertian pacaran?
2. Apa Penyebab Pacaran Usia Dini?
3.
Apa Saja Dampak Pacaran Pada Diusia Dini?
4. Apa Saja Dampak Berpacaran Terhadap Prestasi Belajar?
5.
Bagaimana Kiat-Kiat
Menghindari Dampak Negatif Dalam Pacaran Di Usia Dini?
6. Siapa Pembimbingan Remaja
yang Berpacaran?
C.
Tujuan Makalah
Berdasarkan
perumusan masalah yang kami buat sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui apa itu pacaran .
2. Agar
dapat mengetahui apa penyebab pacaran usia dini
3. Agar
dapat mengetahui dmpak apa saja kalau pacaran pada usia dini.
4. Menganalisa
dampak postif dan negatif berpacaran saat remaja terhadap prestasi belajar.
5.
Untuk mengetahui
kiat-kiat menghindari dampak negatif dalam pacaran di usia
dini.
6.
Cara orang tua membimbing anak
remaja pada saat masa pacaran.
D.
Manfaat
Makalah
Manfaat
yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi kalangan remaja yang belum mengerti
tentang berpacaran dengan baik hal ini dapat di jadikan sebagai masukan dan
pengetahuan
2.
Bagi orang tua penelitian ini dapat
dijadikan sebagai pencerahan bagaiman membimbing anak-ankanya saat berpacaran
yang baik.
3.
Memahami dengan baik dampak positif yang
di dapatkan berpacaran saat remaja
4.
Memahami dengan baik dampak negative yang di akibatkan berpacaran saat remaja dan
di harapkan untuk menjauhi dan menghindarinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pacaran.
Menurut DeGenova & Rice (2005)
pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu
dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama
lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara
pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama
yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum
pernikahan di Amerika.
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa
pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam
konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya
orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup. Menurut Saxton (dalam Bowman,
1978), pacaran adalah suatu peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi
berbagai aktivitas bersama antara dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda
yang belum menikah dan berlainan jenis).
Kyns (1989) menambahkan bahwa
pacaran adalah hubungan antara dua orang yang berlawanan jenis dan mereka
memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini didasarkan karena adanya
perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing. Menurut Reiss (dalam
Duvall & Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang
diwarnai keintiman. Menurut Papalia, Olds & Feldman (2004), keintiman
meliputi adanya rasa kepemilikan. Adanya keterbukaan untuk mengungkapkan
informasi penting mengenai diri pribadi kepada orang lain (self disclosure) menjadi
elemen utama dari keintiman.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di
atas, dapat disimpulkan pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama
yang diwarnai keintiman (seperti adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri)
serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah dengan
tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain
sebagai pertimbangan sebelum menikah.
B.
Penyebab Pacaran di
Usia Remaja
1. Globalisasi
Globalisasi pada masa sekarang ini tidak dapat lagi
dibendung. Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang
adalah globalisasi akibat berkembangnya internet. Dari situlah para remaja
mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai
diterapkan di Indonesia seperti konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan
hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia dini.
2. Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat ini, para remaja sudah melewati batas
bergaul yang telah di tetapkan oleh orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran
sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gensi
yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan
bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan
sekelilingnya.
3. Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah
satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka
di mata teman-temannya.
Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu
akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga
mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja
berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup memenuhinya maka remaja tersebut
kemunginan besar akan di jauhi oleh teman-temannya.
C.
Dampak Pacaran Di
Usia Remaja
1. Dampak Positif
a. Belajar bersosialisasi
Dengan berpacaran kita akan mampu bersosialisasi dengan
pasangan kita, sehingga kita mampu mengetahui karakteristik seseorang dan
membuat kita tidak canggung dalam bersosialisasi dengan orang asing yang baru
kita jumpai. Karena kita telah belajar bersosialisasi dengan pasangan kita.
b. Mempelajari karakteristik berbagai macam orang
Namun, kalau kita perhatikan apa yang dapat remaja
lakukan ketika dia mendapati bahwa pasangannya itu tidak cocok dengannya? Kata
yang keluar adalah ‘putus’! Bukannya mencoba untuk bisa mengerti satu sama
lain, para remaja hanya mempelajari untuk bercerai. Bagaimana tidak? Karena
faktor usia yang dibawakan dalam diri hanya emosi sesaat.
Jika dikatakan alangkah lebih menyenangkan untuk mempelajari
diri sendiri dulu, membenahi diri, dan berupaya untuk bisa beradaptasi dengan
banyak orang. Ketimbang mengikatkan diri dengan satu orang yang kadang kala
membuat sakit hati, lebih baik seorang remaja mencoba untuk berbaur dengan yang
lainnya. Di situ dia bisa ‘mempelajari karakteristik orang lain’. Dan, dia juga
sedang mempelajari dirinya sendiri tentunya.
Setelah dia bisa mengendalikan emosinya – ini merupakan saat
yang tepat untuk berpacaran – tentunya dia sudah berani berkomitmen. Jadi,
berpacaran bukan hanya untuk having fun. Tidaklah pantas menurut penulis jika
seseorang mempermainkan perasaan orang lain. Lagipula, masa remaja yang penuh
gejolak ini akan sangat memberikan keragu-raguan dalam hal berpacaran. Maka
dari itu, beberapa orang tua melarang anaknya untuk berpacaran (walau ada juga
yang tidak).
2. Dampak Negatif
a.
Kekerasan fisik
Koalisi Antikekerasan di Alabama
menyebutkan bahwa satu dari tiga anak mengalami kekerasan fisik selama pacaran
usia dini. Bentuknya seperti mendorong, memukul, mencekik, dan membunuh.
Kejahatan tersebut sangat tertutup karena pihak korban ataupun pelaku tidak
mengakui adanya masalah selama hubungan kencan. Penyebab kekerasan fisik pada
remaja di antaranya kecemburuan, sifat posesif, dan temperamen dari pasangan si
anak remaja. Pelaku, misalnya, mengontrol cara berpakaian si anak. Hal itu
sebenarnya adalah bentuk kekerasan, yang sering kali dilihat oleh si anak
sebagai bentuk perhatian.
b. Kekerasan seksual
Pemerkosaan dalam pacaran
adalah bentuk kekerasan seksual dalam pacaran. Komisi Nasional Antikekerasan
terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Indonesia mengategorikan
kekerasan jenis itu sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). KDP secara seksual
terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh orang lain yang dikenal
dan dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual dapat juga terjadi saat
korban mabuk di suatu pesta, misalnya. Pesta menjadi ajang yang paling mudah
bagi pelaku untuk mengincar remaja dengan lebih dahulu memberikan narkoba,
kemudian menjadikannya korban kekerasan seksual.
c.
Cenderung menjadi pribadi yang rapuh
Anak remaja yang mulai pacaran sejak
usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut dan pinggang. Mereka juga
lebih banyak depresi dibanding rekan seusianya yang belum pernah pacaran. Seseorang, yang mengenal cinta lebih dini cenderung
menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi,
contohnya remaja, akan memiliki alarm rasa sakit yang lebih tinggi, terutama
jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk dengan pasangannya.
Mereka punya kecenderungan tingkat
rasa sakit yang lebih mendalam. Mereka benar-benar meresapi perasaan buruk
seperti sedih atau kesal karena secara psikologi mereka sudah mengenalnya ketika
berhubungan dengan pasangannya. Akibat terlalu mendalami perasaan sedih dan
emosional itu adalah depresi dan penyakit lainnya. Karena terlalu sedih atau
marah, perasan depresi pun bisa muncul. Akibatnya mereka jadi tidak mau makan,
kurang tidur atau tidak mau melakukan apa-apa. Dari situlah muncul
penyakit-penyakit seperti pusing, sakit perut dan lainnya
Mereka yang mengenal cinta dan
mengalami masalah dalam berhubungan dengan pasangan lebih dulu memiliki
pandangan yang lebih serius dan sikap yang lebih tertutup. Hal itu memicu
perasaan stres dan penyakit fisik lainnya.
d. Kehamilan dan penularan penyakit menular seksual
Anak yang berpacaran di usia dini
mengarah pada kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan hubungan seksual.
Hal itu sangat memungkinkan terjadinya kehamilan dan penularan penyakit menular
seksual (PMS). Menurut The Centers for Disease Control (CDC), kelompok
remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko
paling tinggi untuk tertular PMS.
Sekedar mengingatkan bahaya
kehamilan pada remaja:
1. Hancurnya masa depan karena tidak
bisa melanjutkan sekolah.
2. Remaja wanita yang terlanjur hamil
akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
3. Pasangan pengantin remaja, sebagian
besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu,
bukan karena cinta).
4. Remaja wanita yang berusaha
menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun bayi, tenaga tradisional)
sering mengalami kematian karena mengalami sakit dan pendarahan yang hebat.
5. Pengguguran kandungan yang
diperbolehkan oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit
jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian).
Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum berat .
6. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan
remaja, sering mengalami kecacatan dan gangguan kejiwaan saat ia dewasa.
7. Jadi bahan pembicaraan dan ejekan
masyarakat sekitar .
8. Stress berkepanjangan dan bisa jadi
GILA.
e. Menurunkan konsentrasi
Hal ini terjadi jika remaja
telah mengakhiri hubungan dengan pacarnya sehingga emosinya menjadi
labil, konsentrasi menjadi buyar karena terus memikirkan pacarnya sehingga
remaja tersebut tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan kepadanya
dan mengerjakan ulangan dengan baik sehingga dapat menurunkan prestasi remaja
tersebut.
f. Menguras harta
Akan menguras harta, karena orang
yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya, bahkan uang yang seharusnya
untuk ditabung bisa habis untuk membelikan hadiah untuk pacarnya.
D.
Dampak Berpacaran Terhadap Prestasi
Belajar
Bagi
remaja (siswa) pacaran merupakan sesuatu yang sudah biasa dilihat atau juga
dilakukan oleh para remaja (siswa), secara langsung maupun tidak langsung hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka menjadi menurun
atau semakin giat belajar, Berpacaran dapat membuat prestasi belajar seorang
siswa menurun antara lain contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut, ketika
belajar seorang siswa yang berpacaran pasti akan terganggu konsentrasinya untuk
belajar karena pasanganya selalu mengirim SMS kepadanya dan siswa tersebut
pasti hanya fokus untuk membalas SMS pasangan dan melupakan waktu belajarnya,
kemudian siswa yang berpacaran juga dapat membuat malas untuk masuk sekolah di
saat bertengkar dengan pasangan atau berpisah dengan pasangan karena malas
bertemu denganya di sekolah, mungkin beberapa contoh tadi dapat mewakili dampak
negative yang ditimbulkan berpacaran pada saat usia remaja mesi masih banyak
contoh-contoh lainya.
Berpacaran
dapat pula membuat prestasi belajar seorang remaja (siswa) meningkat dan
semakin giat belajar antara lain contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut,
pada saat seorang siswa yang sedang berpacaran mereka dapat merasa tidak ingin
kalah dari pasanganya dalam hal apapun karena di saat dia kalah dari pasanganya
maka dia akan merasa malu dan ingin melebihi apa yang di raih pasanganya itu terutama
dalam hal pelajaran teradang mereka membuat suatu permainan kecil dimana
apabila salah satu seorang pasangan mendapat nilai yang jelek dari pasanganya
maka pasangan yang menang dia dapat meminta apa saja pada pasanganya tetapi
dalam batas kewajaran seperti dibelikan coklat,snack dll. Hal tersebut juga
dapat membuat mereka menjadi giat belajar dan apabila seoarang siswa yang
sedang berpacaran maka mereka akan selalu ingin masuk sekolah setiap hari
karena ingin bertemu pasanganya hal ini juga dapat mempengaruhi absensi siswa
dapat juga menjadi dorongan semangat untuk lebih giat belajar.
Dari
beberapa hal diatas seorang remaja (siswa) yang berpacaran hendaknya mendapt
bimbingan dari guru terutamanya adalah orang tua sehingga mereka dapat mendapat
sisi positif dan terhindar dari sisi negative yang di timbulkan.
E.
Kiat-Kiat
Menghindari Dampak Negatif Dalam Pacaran
Di Usia Remaja
a)
Hati-hati berpacaran
Setelah
melalui fase “ketertarikan” maka mulailah pada fase saling mengenal lebih jauh
alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk mengenal pribadi dari
masing-masing pasangan. Sayangnya, tujuan untuk mengenal pribadi lebih dekat,
sering disertai aktivitas seksual yang berlebihan. Makna pengenalan pribadi
berubah menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing-masing pasangan. Ungkapan
kasih sayang tidak seharusnya diwujudkan dalam bentuk aktivitas seksual. Saling
memberi perhatian, merancang cita-cita serta membuka diri terhadap kekurangan
masing-masing merupakan bagian penting dalam masa berpacaran. Aktivitas fisik
seperti saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih sayang, ciuman kasih
sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai bagian
yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini dapat
diterima, namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang menjurus
pada hubungan seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita anut. Karena
justru aktivitas seksual akan mengotori makna dari pacaran itu sendiri.
b)
No Seks
Katakan
“tidak pada seks”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi
batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai “bukti cinta”, jangan
dipenuhi, cuma ngapusi ! Karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat,
sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena
norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian.
Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara
dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih
utuh selaput daranya atau tidak. Kepuasan cuma sesaat , penderitaan akan selalu
menghantui . Ingat !!!
c)
Rem Keimanan
Iman,
merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian
pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang
melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi
pasangan yang baik. Untuk itu, “Say Good Bye” sajalah…! Masih banyak pria dan
wanita lain yang mempunyai iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu
keluarga bahagia.
d)
Kiat Sadar Diri
1.
Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal
lebih dekat dan belajar untuk memahami karakter lawan jenis.
2.
Hindari pacaran di tempat yang terlalu sepi atau tempat yang
mengandung atau mendukung untuk aktivitas seksual.
3.
Hindari makan dan minuman yang merangsang sebelum/selama
pacaran.
4.
Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama
pacaran.
5.
Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran
yang berlebihan.
Oleh
karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu
diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran
yang sehat mencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:
1.
Sehat Fisik.
Tidak
ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul, menampar ataupun
menendang.
2.
Sehat
Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan
nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Harus mengenali emosi diri sendiri
dan emosi orang lain. Harus mampu mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan
baik.
3.
Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya
hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga agar tidak merasa asing di
lingkungan sendiri. Tidak baik apabila seharian penuh bersama dengan pacar.
4.
Sehat Seksual.
Dalam
berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-hal yang
beresiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang beresiko, seperti
berciuman hebat (kissing), berpelukan hebat (petting), meraba-raba bagian
sensitif wanita dan apalagi melakukan hubungan seks. ” SAY NO
TO SEKS “
F.
Pembimbingan
Remaja yang Berpacaran
Bagaimanapun seorang remaja(siswa) yang berpacaran,
berpacaran memiliki dampak negative yang lebih banyak di bandingkan dampak
postifnya oleh karena itu peranan orang tua dan guru sangat di perlukan untuk
membimbing para remaja agar terhindar dari prilaku-prilaku negative yang
ditimbulkan berpacaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua
untuk membimbing anak-anaknya adalah memantau dan slalu mengawasi kegiatan
mereka apakah mereka dapat menepatkan waktu yang tepat atau tidak seperti saat
belajar maka harus belajar dll. Hal itu dapat membuat mereka tidak melupakan
kegiatan belajarnya karena terlalu memikirkan hubunganya, selain itu orang tua
juga dapat mengajarkan hal-hal apa yang di larang oleh agama kepada seseorang
yang bukan muhrimnya sehingga prilaku negative dapat dihindarkan akibat
berpacaran.
Guru adalah salah satu yang sangat berperan dalam
prestasi belajar disekolah bagi seorang siswa dimana guru merupakan orang tua
setelah di sekolah selain di rumah ada ayah dan ibu,peran guru dalam membimbing
siswa yang berpacaran agar tidak menurun prestasi belajarnya adalah dengan cara
selalu memberi nasihat semangat dan dorongan kepada siswa dan tak lupa
mengajarakan bagaimana berpacaran yang baik dan tidak melupakan kewajiban
belajaranya selain hal tersebut seorang guru dapat pula mengajarkan mana hal
yang baik dan buruk terutama pada guru agama sehingga mereka dapat mengerti dan
menghindari perilaku yang tidak baik pada saat berpacaran.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada
dasarnya berpacaran saat remaja merupakan hal yang tidak baik karena secara
usia dan psikologi seorang remaja belum siap, tetapi apabila hanya untuk
mengenal satu-sama lain dan dalam batas sewajarnya hal tersebut tidak apa-apa
dilakukan terutama untuk meningkatkan prestasi belajar mereka sendiri selain
itu peran orang tua dan guru sangat penting agar mereka tidak terjerumus dalam
prilaku-prilaku tidak biak yang ditimbulkan.
B.
Saran
Dalam
melakukan hubungan pada saat remaja seperti berpacaran, hendaknya seorang
remaja seperti kita hanya focus untuk belajar saja dan meraih cita-cita,
menyadari dalam berpacaran usia seperti kita ini selayaknya belum mencukupi dan
belum matang untuk hubungan yang lebih serius karena belum siap dalam berbagai
aspek hal yang dibutuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahira,
Anne. (2010). “Pengaruh Pacaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Retrieved
Desember 10, 2013, from anneahira.com/Pengaruh Pacaran Terhadap Prestasi
Belajar Siswa.htmlp
Seo,
Dany. (2013). Retrieved Desember 10, 2013, from Makalah Bahasa Indonesia
Pengaruh Berpacaran Saat Usia Remaja ~ Pusat Sekolah.htm
makasi kk
BalasHapusijin ambil buat referensi
BalasHapusijin ambil yaah, buar referensi tambahan , thx banget y
BalasHapusizin copas mw buat presentasi :D
BalasHapusIzin copas ya buat tugas bahasa indonesia
BalasHapusIjin buat referensi ya omm
BalasHapus** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
BalasHapusVIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
----------------------------------------------
Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
----------------------------------------------
Bonus Terbesar di VIPbandarQ
1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
----------------------------------------------
Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
----------------------------------------------
Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
CS ONLINE 24/7
BBM : 55AB0E6C
INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
SKYPE : VIPBANDARQ
FACEBOOK : VIPBANDARQ
www. VIPBANDARQ. org
izin ambil untuk referensi ya kak
BalasHapusPelangiQQasia
BalasHapusMari Bergabung bersama kami di Pelangiqqasia,com
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games bos!
BandarQ | BandarQ Online | BANDAR POKER | Agen BandarQ | Domino99 | Agen Domino | AduQ Online Terbaik
Keunggulan PELANGIQQ :
- PROSES DEPO & WD MUDAH TANPA RIBET
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- DAN TENTUNYA DEPOSIT YG TERJANGKAU BOS!!(MINIMAL DEPO&WD 25RB)
Tunggu apalagi bos!! langsung daftarkan diri anda di PELANGIQQ
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL bos!!
cukup kunjungi kami PELANGIQQ
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga melalui live chat dan cs kami akan membantu anda 24jam bos!!
CONTACT US :
BBM : D1E0517C
Skype : PelangiQQ
FB : Pelangi QQ Asia
Izin mengambil ya kak. Untuk refrensi
BalasHapusKurang Bisa Di Pahami.
BalasHapusSalam Dari www.santribakung.blogspot.co.id
Ijin ambil kak bahan presentasi
BalasHapusVery nice for papers
BalasHapusTerima kasih buat teman-teman yang sudah berkunjung. Semoga bermanfaat
BalasHapus
BalasHapusNgomongin pacaran, ternyata ada loh beberapa gaya pacaran yang berpotensi besar bikin kantong jadi jebol. Hindari deh sebisa mungkin. Selengkapnya bisa kamu liat di sini: Gaya pacaran bikin dompet tipis